Rayu pengemis cilik anclap menusuk jantung
matanya setajam tombak
menembus mataku
Pada sepasang tahi lalat di tengah bola mata, ada seekor elang
seperti berkelebat mengintip dari balik awan gelap
cakarnya mengerikan
menghunus ketajaman yang siap memangsa:
menunjuk mukaku
meninggalakan sayatan di pipi sebelah kanan
di mata itu pula ada pekuburan yang dipenuhi kupu-kupu
ada jerapah di sana
ada kelinci
ada seekor marmut berwarna hitam manis
sebuah dunia mini:
seorang anak
yang tak pernah menjadi kanak-kanak
Ia masih di sandingku
merayu untuk beberepa keping receh
menatap dalam mataku
melempar aku ke dalam neraka
: keterasingan sebagai manusia
Pasar Senen, 2 Januari 2008